aku sudah berusa
tidak berjalan di atas jalan yang sama
di pintu gerbang juga aku sudah mewanti-wanti
tapi waktu memang membawa
tanpa di sengaja, tanpa di buat
karena rasa
rasa itu yang senonok datang
ahirnya aku berjalan di jalan sama
resikopun datang
kondisi juga berkata tidak
tapi apa mustahil bersambung..?
itu menjadi pertannyaan yang membisu.
aku juga merasa bersalah
apa aku yang membuat umpan..?
apa memang waktu yang serasi..?
aku bertannya dalam banyak pertannyaan, pusing.
memang Tuhan yang menciptakan sekenarionya
semoga aku bisa menjadi aktor yang baik
yaa walaupun berujung pahit atau manis.
semoga... !!!
Jumat, 17 Desember 2010
Kamis, 02 Desember 2010
Sebuah Jawaban
aku tidak tahu tentang sebuah jawaban
semua ini luar kendali
aku tidak bisa melawan,
dua orang berkuasa di sana
mungkin perlu;
adanya konsekuensi berdua
tapi mungkin sulit dalam realisasi
dan ini bukan pesimis
tapi analisis tentang kisah yang sama
baik darimu, tentang logika, kisah "hub yang aneh" dari ibu
dan pihak dariku (bukan aku), yang
mempunyai sarat seabrek.
dengan konsekuensi kita berjuang
dan berlaku bijak,
ketika sesuatu itu berlainan.
karenya penyatuan, dan jodoh
kita bukanlah yang berkuasa.
semua ini luar kendali
aku tidak bisa melawan,
dua orang berkuasa di sana
mungkin perlu;
adanya konsekuensi berdua
tapi mungkin sulit dalam realisasi
dan ini bukan pesimis
tapi analisis tentang kisah yang sama
baik darimu, tentang logika, kisah "hub yang aneh" dari ibu
dan pihak dariku (bukan aku), yang
mempunyai sarat seabrek.
dengan konsekuensi kita berjuang
dan berlaku bijak,
ketika sesuatu itu berlainan.
karenya penyatuan, dan jodoh
kita bukanlah yang berkuasa.
Labels:
Sastra
Senin, 29 November 2010
Selisih Keadaan
aku sendiri juga terjebak
dalam lubang yang telah ku buat
ternyata kamu juga,
masuk dalam lubang kesepakatan
yah mungkin seperti ini,
tanpa ada sadar,
mata sudah tertutup
dengan cinta berlabuh di hati
sama sama buta
hati ini sama sama menangis
karena sedikit demi sedikit
bibit cinta tertanam
tapi terkejut,
dengan keadaan yang berbeda
yang membuatku seperti ini.
mungkin juga kamu.
ini bukan inginku
bukan maumu
walau berat,mari kita berdewasa diri
semoga ini yang terbaik
semoga kita selalu di beri kemudahan.
yakin rasa ini masih ada.
dalam lubang yang telah ku buat
ternyata kamu juga,
masuk dalam lubang kesepakatan
yah mungkin seperti ini,
tanpa ada sadar,
mata sudah tertutup
dengan cinta berlabuh di hati
sama sama buta
hati ini sama sama menangis
karena sedikit demi sedikit
bibit cinta tertanam
tapi terkejut,
dengan keadaan yang berbeda
yang membuatku seperti ini.
mungkin juga kamu.
ini bukan inginku
bukan maumu
walau berat,mari kita berdewasa diri
semoga ini yang terbaik
semoga kita selalu di beri kemudahan.
yakin rasa ini masih ada.
Labels:
Sastra
Pertempuran
Logika dan perasaanmu
sesama hebatnya
hingga membuatmu menangis,
bimbang.
maafkan perasaan itu
telah mengusik logikamu
ini hannyalah,
ungkapan paksaan
dalam kebisuan.
sesama hebatnya
hingga membuatmu menangis,
bimbang.
maafkan perasaan itu
telah mengusik logikamu
ini hannyalah,
ungkapan paksaan
dalam kebisuan.
Labels:
Sastra
Minggu, 21 November 2010
--Aku Salah--
Memang aku yang salah
Karena mencintaimu dengan hati
Memberi hati dan mengharapkan hati
Tapi tak mau membagi hati bersamamu
Aku yang salah
Karena menyayangimu dengan cinta
Memberi cinta dan mengharapkan cinta
Tapi tak ingin hidup 1 cinta bersamamu
Dan aku memang salah
Menjadikan waktu dan kenyataan
Sebagai alasan untuk menukar cintamu dengan luka
by HF
Karena mencintaimu dengan hati
Memberi hati dan mengharapkan hati
Tapi tak mau membagi hati bersamamu
Aku yang salah
Karena menyayangimu dengan cinta
Memberi cinta dan mengharapkan cinta
Tapi tak ingin hidup 1 cinta bersamamu
Dan aku memang salah
Menjadikan waktu dan kenyataan
Sebagai alasan untuk menukar cintamu dengan luka
by HF
Labels:
Sastra
Kamis, 18 November 2010
Seriuskah
Saat ini aku masih bimbang dengan ke"serius"an, apa itu dalam sebuah definisi perlakuan.
Mungkin dengan gaya usaha ini untuk mencapainya,
ataukah petinggi atau setabilitas di tengah derasnya arung jeram sekitar.
Terkadang suara "itu" terngiang,
sehingga sesering kali kepala ini tersungkur
dengan kaadaan mata yang lembab.
Aku berharap kedepannya bukan menjadi sebuah teka-teki lagi, dan menjadi sebuah perlakuaan yang riil.
Mungkin dengan gaya usaha ini untuk mencapainya,
ataukah petinggi atau setabilitas di tengah derasnya arung jeram sekitar.
Terkadang suara "itu" terngiang,
sehingga sesering kali kepala ini tersungkur
dengan kaadaan mata yang lembab.
Aku berharap kedepannya bukan menjadi sebuah teka-teki lagi, dan menjadi sebuah perlakuaan yang riil.
Labels:
Sastra
Rabu, 10 November 2010
Cairo 11:30 09/11/10
Oooh, malam ini aku masih melihatmu,
Dalam sebuah angan
Mengiringi malam dingin sebelum larut
Kemudian terlintas pertannyaan,
Mungkin aku terjebak dalam lubang yang telah ku buat..?
Sungguh, pertannyaan itu membuat ku tertawa kebingungan
Mungkin dari tutur katamu memikat
Senyummu yang manja
Lakumu mengajakku terpaku
Apa ini yang namanya,
Cinta itu sudah di depan pintu
Ataukah terbiasa, karena waktu yang membawa
Ku harap kedepannya nyata terlihat
Dalam sebuah angan
Mengiringi malam dingin sebelum larut
Kemudian terlintas pertannyaan,
Mungkin aku terjebak dalam lubang yang telah ku buat..?
Sungguh, pertannyaan itu membuat ku tertawa kebingungan
Mungkin dari tutur katamu memikat
Senyummu yang manja
Lakumu mengajakku terpaku
Apa ini yang namanya,
Cinta itu sudah di depan pintu
Ataukah terbiasa, karena waktu yang membawa
Ku harap kedepannya nyata terlihat
Labels:
Sastra
Hard
Slowly..
The questions arise and began to come over
Penetrated down to my brain
Everytime I remember your face
It is so beautiful
Your good manner..
Reff
oooo I hope you know my feelings
I also want this love is in your heart
Because I really want to reach you
I really want to say this
About this feeling pent
But it is hard for me to say
I can feel this love
I hope you feel the same
Because it is real..!
This is my song.. :)
thanks to HF
The questions arise and began to come over
Penetrated down to my brain
Everytime I remember your face
It is so beautiful
Your good manner..
Reff
oooo I hope you know my feelings
I also want this love is in your heart
Because I really want to reach you
I really want to say this
About this feeling pent
But it is hard for me to say
I can feel this love
I hope you feel the same
Because it is real..!
This is my song.. :)
thanks to HF
Labels:
My soongs
Jumat, 29 Oktober 2010
Sepanjang 80 Coret
Waktu itu pagi, ketika matahari mulai menampakkan teriknya. Manusia sedang bergegas untuk memulai aktifitas. Dan akupun begitu, mandi pagi, sarapan, dan bergegas untuk berangkat kuliah. Keluar rumah dengan senang hari, mungkin karena ingin menyambut hari dengan gembira, berjalan dan menunggu tramcopun (angkutan umum) terasa menyenangkan. Ahirnya tramco datang, dengan penumpang yang agak lenggang, karena memang pagi masih sepi, dan dengan gesit tramco itu menuju terminal Zahro.
Sampailah di Zahro, menunggu datangya 80 coret (nama bus, bertujuan komplek Darosah Al-Azhar, Husain). Sungguh menjemukan menunggu 80 coret, bisa lebih dari 30 menit bus baru datang. Yah namanya juga hitam-hitam kereta api, Walaupun sejelek-jeleknya 80 coret, penumpang tetap setia menunggu, dari arah Hay-10. Tiba-tiba 80 coret datang dari arah kanan, yang kebetulan aku sedang duduk mengarah ke arah sohro, padang pasir yang luas. Dengan bismillah aku masuk bus, aku pilih tempat duduk belakang pojok kiri, yang memang menjadi tempat favoritku, karena bisa leluasa melihat kedepan, kesamping arah luar cedela, untuk tidurpun juga nyaman.
Sampailah di Zahro, menunggu datangya 80 coret (nama bus, bertujuan komplek Darosah Al-Azhar, Husain). Sungguh menjemukan menunggu 80 coret, bisa lebih dari 30 menit bus baru datang. Yah namanya juga hitam-hitam kereta api, Walaupun sejelek-jeleknya 80 coret, penumpang tetap setia menunggu, dari arah Hay-10. Tiba-tiba 80 coret datang dari arah kanan, yang kebetulan aku sedang duduk mengarah ke arah sohro, padang pasir yang luas. Dengan bismillah aku masuk bus, aku pilih tempat duduk belakang pojok kiri, yang memang menjadi tempat favoritku, karena bisa leluasa melihat kedepan, kesamping arah luar cedela, untuk tidurpun juga nyaman.
Labels:
Sastra (cerpen)
Senin, 18 Oktober 2010
Internet Itu Suplemen..?
Internet bukanlah sesuatu yang tabu lagi, bahkan internet adalah sesuatu yang fenomenal, sekarang ini. Mungkin hanya sebagian saja orang tidak mengenal , mengenal dalam artian tahu cara menggunakannya. Kalaupun hanya sekedar mengenal internet, hammpir di plosok desapun mengenal internet, yang berarti tidak asing lagi. Banyak yang bisa kita dapat, apapun yang bersifat maya , browsing apapun itu, entah dari buku-buku, softweare, game dll. Akan tetapi tidak jarang, bahkan banyak yang menyalah gunakan "elektronik ajaib" itu alias internet dalam jurang yang tidak berarti. Banyak dari segi positifnya akan tetapi tidak memungkiri juga mudah sekali ditemukan kenegatifannya.
Labels:
Opini
Selasa, 12 Oktober 2010
Surat Cinta Untuk "Sahabat"
Inilah apa yang kita sebut "sahabat"..
Ketika kau merasa apa yang aku rasa..
Ketika kau ajak aku menjadi kuat..
Ketika kau coba hapuskan lara dan hadirkan tawa dengan candamu..
Ketika kau ringankan pundakku dan lukis seuntai senyum di ujung bibirku..
Ketika kau bosan mndengar ceritaku..
Kau muak dengan egoismeku..
Kau lelah dengn sifatku yang selalu ingin di mengerti..
Apapun itu,kau ada untukku..
Dan untuk semua itu, ku sebut engkau "sahabat"
(HF)
Ketika kau merasa apa yang aku rasa..
Ketika kau ajak aku menjadi kuat..
Ketika kau coba hapuskan lara dan hadirkan tawa dengan candamu..
Ketika kau ringankan pundakku dan lukis seuntai senyum di ujung bibirku..
Ketika kau bosan mndengar ceritaku..
Kau muak dengan egoismeku..
Kau lelah dengn sifatku yang selalu ingin di mengerti..
Apapun itu,kau ada untukku..
Dan untuk semua itu, ku sebut engkau "sahabat"
(HF)
Labels:
Sastra
Jumat, 01 Oktober 2010
Pencuri yang Sopan
Di bulan Romadlon, yang sudah berjalan sepertiga. Saat manusia tajamu awwal (nama daerah kawasan cairo) masih dalam terlelap kondisi setengah mimpi,karena di musim panas malam terasa siang, pagi terasa petang ahirnya waktu yang tepat untuk memanjakan tubuh tubuh yang lemas mata yang lelah. Waktu itu fajar belom menampakkan semangatnya, kira kira pukul 08:00. Yang memang mingkin itu sudah ada rencana, dan pengintaian sejak lama, pagi pagi pencuri itu datang tidak tahu dari arah mana, pencuri menyelinap dengan tenang, mengambil beberpa lembar uang yang jumlahnya lumayan banyak, 600 pound. Aku yang sedang mesranya bersanding dengan bantal guling, yang di sampingku juga ada beberapa pakian diantaranya ada dua celana cukup bermerek tak luput dari rampasan si pencuri itu. Keluar dari kamar setelah mengambil uang dan celana, keluar arah ruamg tamu, mengambil 1 buah CPU komputer, kemudian keluar lewat pintu depan.
Labels:
Potret
Sabtu, 11 September 2010
Nyanyian Ibu untuk Anaknya
Berawal dari kandungan ibu merawat, mengatur asupan makanan yang masuk kedalam tubuhnya, supanya anaknya kelak menjadi anak yang sehat tanpa kekurangan. Selain itu, ibu juga tidak akan lupa, memebri asupan rohani seraya berdoa tidak lain hannya untuk memohon supaya anaknya kelak menjadi anak yang berbakti solih-solihah. Tidak ktinggalan pula, ibu rela meneteng berat selama dalam kandungan. Begitu mulianya engkau ibu, pengorbananmu dari titik awal segumpal sel hingga sekarang ini, takkan tergantikan selain kuasaNya.Kasih sayangmu tidak akan pernah mati, selama nyawa itu masih di karuniakan.
Memang pengorbananmu sungguh mulia, dan begitu banyak. Dari yang kecil sampai pertitiwa besar. Semisal pada masa kanak-kanak. Pernah pada saat itu, ibu sedang terkena sakit. Posisinya ibu sedang berbaring tidur di kasur setengah reot itu, tidak segan segan aku membangunkan dengan nada kasar.
Memang pengorbananmu sungguh mulia, dan begitu banyak. Dari yang kecil sampai pertitiwa besar. Semisal pada masa kanak-kanak. Pernah pada saat itu, ibu sedang terkena sakit. Posisinya ibu sedang berbaring tidur di kasur setengah reot itu, tidak segan segan aku membangunkan dengan nada kasar.
Labels:
Sastra (cerpen)
Senin, 06 September 2010
Terimakasih
Aku tak kuasa menahan air mata ini
Yang terus mengalir
Seiring ucapan ridlomu
Belawal dari ungkapan kecewa
Berahir dengan pengertian
Lewat ungkapan,
Tidak apa apa
Manusia hanya sanggup berusaha
Jangan lupa terus semangat
Problema,
Jangan di jadikan batu sandungan
Akan tetapi jadikanlah batu loncatan.
Terimakasih atas ridlomu,
Dan semua yang telah engkau berikan.
Yang terus mengalir
Seiring ucapan ridlomu
Belawal dari ungkapan kecewa
Berahir dengan pengertian
Lewat ungkapan,
Tidak apa apa
Manusia hanya sanggup berusaha
Jangan lupa terus semangat
Problema,
Jangan di jadikan batu sandungan
Akan tetapi jadikanlah batu loncatan.
Terimakasih atas ridlomu,
Dan semua yang telah engkau berikan.
Labels:
Sastra
Kamis, 02 September 2010
Jumat, 20 Agustus 2010
Berlian di Ujung Menara
Sore tidak terlalu bersahabat. Bertarung dengan gerimis dan desakan para karyawan yang antri menunggu bus sepulang kerja. Basah, becek, sempit. Itulah kata yang dapat mewakili suasana halte yang telah menjadi “sahabatku” semenjak beberapa bulan lalu.
Namaku Aulia Putri, lebih sering di panggil Aya. Umurku 24 tahun. 6 bulan yang lalu aku resmi menjadi karyawati salah satu bank swasta di kota Jakarta, Jakarta Selatan tepatnya. Menempuh perjalanan 20 menti setiap pagi dan sore menjadi rutinitasku setiap hari. Utntung saja rumahku tidak terlalu jauh dari tempat aku bekerja. 15 menit berlalu semenjak aku sampai di halte ini, 3 bus juga sudah berlalu. Penuh dan berdesakan. Tak sanggup rasanya jika aku harus memaksakan diri masuk ke dalam bus yang penuh sesak itu. Tunggu yang berikutnya saja, bathinku.
5 menit..10 menit..,dan akhirnya aku memnemukan bus yang lumayan kosong. Dan aku pun naik. Mataku mulai bertamasya mencari bangku kosong. Hmmm….ada 2. Tak kupedulikan siapa yang mengisi bangku di sebelah, langsung ku daratkan tubuhku disebelahnya sambil menarik napas panjang. Ahh…akhirnya pulang juga.
Keesokan paginya, selama perjalanan menuju kantor aku duduk di sebelah lelaki yang kuperkirakan umurnya berkisar antara 26 atau 27 tahun. Rapi,bersih dan saleh. Kata terakhir itu (saleh) ku simpulkan karena selama perjalanan dia tidak berkata satu patah kata pun padaku. Bibirnya asyik komat kamit membaca 1 buku dan ternyata bukan sembarang buku. Itu lebih seperti kitab / buku agama tentang Al Quran, Sunnah dan Hadist. Maka kusimpulkan dia saleh. Kesimpulan yang terlalu cepat, actually…
Singkat cerita, sorepun tiba. Hal yang sama terulang. Hujan, basah dan berdesakan di halte demi menunggu bus untuk pulang. Pada dasarnya aku suka hujan tapi tidak seperti ini, ketika harus berdesakan di tempat umum. Aku suka melihat hujan dari jendela kamarku. Aku juga suka mencium aroma rerumputan setelah hujan. Aku suka hujan.
Dan ketika bus tujuanku datang, kulangkahkan kaki menuju pintu masuk. Ya…,ada 2 bangku kosong lagi. Kuputuskan memilih yang terdekat dariku saat ini. Kutarik napas panjang setelah berhasil duduk dengan baik. Kudengar suara tawa halus dari sosok yang duduk di sebelahku. Spontan ku lirik dia dan ternyata…..
Namaku Aulia Putri, lebih sering di panggil Aya. Umurku 24 tahun. 6 bulan yang lalu aku resmi menjadi karyawati salah satu bank swasta di kota Jakarta, Jakarta Selatan tepatnya. Menempuh perjalanan 20 menti setiap pagi dan sore menjadi rutinitasku setiap hari. Utntung saja rumahku tidak terlalu jauh dari tempat aku bekerja. 15 menit berlalu semenjak aku sampai di halte ini, 3 bus juga sudah berlalu. Penuh dan berdesakan. Tak sanggup rasanya jika aku harus memaksakan diri masuk ke dalam bus yang penuh sesak itu. Tunggu yang berikutnya saja, bathinku.
5 menit..10 menit..,dan akhirnya aku memnemukan bus yang lumayan kosong. Dan aku pun naik. Mataku mulai bertamasya mencari bangku kosong. Hmmm….ada 2. Tak kupedulikan siapa yang mengisi bangku di sebelah, langsung ku daratkan tubuhku disebelahnya sambil menarik napas panjang. Ahh…akhirnya pulang juga.
Keesokan paginya, selama perjalanan menuju kantor aku duduk di sebelah lelaki yang kuperkirakan umurnya berkisar antara 26 atau 27 tahun. Rapi,bersih dan saleh. Kata terakhir itu (saleh) ku simpulkan karena selama perjalanan dia tidak berkata satu patah kata pun padaku. Bibirnya asyik komat kamit membaca 1 buku dan ternyata bukan sembarang buku. Itu lebih seperti kitab / buku agama tentang Al Quran, Sunnah dan Hadist. Maka kusimpulkan dia saleh. Kesimpulan yang terlalu cepat, actually…
Singkat cerita, sorepun tiba. Hal yang sama terulang. Hujan, basah dan berdesakan di halte demi menunggu bus untuk pulang. Pada dasarnya aku suka hujan tapi tidak seperti ini, ketika harus berdesakan di tempat umum. Aku suka melihat hujan dari jendela kamarku. Aku juga suka mencium aroma rerumputan setelah hujan. Aku suka hujan.
Dan ketika bus tujuanku datang, kulangkahkan kaki menuju pintu masuk. Ya…,ada 2 bangku kosong lagi. Kuputuskan memilih yang terdekat dariku saat ini. Kutarik napas panjang setelah berhasil duduk dengan baik. Kudengar suara tawa halus dari sosok yang duduk di sebelahku. Spontan ku lirik dia dan ternyata…..
Labels:
Sastra (cerpen)
Kamis, 12 Agustus 2010
RahasiaMu
Setajam mataku memandang
Sepanjang tanganku menggapai
Sejauh kakiku melangkah
Tetap tak dapat ku raih
Sesungguhnya itu adalah maksudMu
Tak siapapun berhak untuk bercampur
Itu sakral, hannyalah KuasaMu
Tubuh ini hannya sanggup menengadah
Menengadah dalam penuh harap
Pasrah atas semua
Dan berusaha
Dengan apa yang harus di usahakan
Sepanjang tanganku menggapai
Sejauh kakiku melangkah
Tetap tak dapat ku raih
Sesungguhnya itu adalah maksudMu
Tak siapapun berhak untuk bercampur
Itu sakral, hannyalah KuasaMu
Tubuh ini hannya sanggup menengadah
Menengadah dalam penuh harap
Pasrah atas semua
Dan berusaha
Dengan apa yang harus di usahakan
Labels:
Sastra
Minggu, 08 Agustus 2010
Cintaku Bertemu di Padang Pasir
Mandi, sikat gigi, dandan yah seperti halnya orang yang mau bepergian. Packing juga tidak ketinggalan, karena hari ini tepatnya 12:00 clt waktu malam, mau berangkat rihlah alias piknik ke hurgada. Sebuah objek pantai yang indah, itupun baru terdengar dari mulut teman yang pernah menyambangi pantai itu. Ceritanya di pantai hurgada terdapat sebuah pulau Paradise yang memang menjadi tujuan utama ruhlah. Di samping pantai dan pulau yang indah, juga pengunjung yang mayoritas bule, dengan otomatis terdapat pemandangan para bule itu memanjakan tubuhnya dengan terik matahari. Apakah demikian, hatiku bertannya. Setelah mandi, tepatnya habis sholat isya' yang memang cuaca lagi memanasnya, begitu panas membakar kulit yang tampaknya sudah sawo matang. Kulitpun ikut haus, terasa layu, ibarat bunga yang akan mekar ketika di siram secara rutin.Rasanya tubuh ini kembali segar ketika teraliri air. Dan setelah, packing siap untuk meluncur menuju daerah bawabat 3, letak dimana kita berkumul, untuk start awal menuju pantai hurgada.15 sampai 30 menit menunggu, yang ternyata bus yang telah di sewa terlambat selama dua jam, ahirnya jam 02:00 berangkat, dengan muka masam karena terasa lelah menunggu. Akan tetapi masih semangat untuk menuju pantai. Bismillahi tawakaltu 'alaAllah, berangkatlah bus kita.
Labels:
Sastra (cerpen)
Jumat, 30 Juli 2010
"mbakyu ku"
Tutur katamu sungguh menawan
Bagaikan air yang menetes
Di setiap batu batu hitam
Dan meresap dalam dinding hati
Lagi lagi lakumu itu contoh
Tetapi kenapa
Semua itu tertumpah oleh minyak
yang ketika itu tidak bisa harmonis
Mengapa, tutur lakumu
Baru sekarng terasa
Seandainya
Penyesaln itu terlukis di pintu depan
Sekarng, engkau telah meniti kehidupan baru
Di bumi jauh sana
Semoga engkau bahagia selalu.
Amin.
Bagaikan air yang menetes
Di setiap batu batu hitam
Dan meresap dalam dinding hati
Lagi lagi lakumu itu contoh
Tetapi kenapa
Semua itu tertumpah oleh minyak
yang ketika itu tidak bisa harmonis
Mengapa, tutur lakumu
Baru sekarng terasa
Seandainya
Penyesaln itu terlukis di pintu depan
Sekarng, engkau telah meniti kehidupan baru
Di bumi jauh sana
Semoga engkau bahagia selalu.
Amin.
Kamis, 22 Juli 2010
SUJUD
Tubuhku menengadah
Dalam naungan taqorub
Sunyi sepi terasa tak berdaya
Pasrah,
Hatiku berbisik
Yang tak kuasa ku ungkapkan
Ya Allah Ya rahman
Sujudku tersimpuh
Memangku lautan dosa
Beserta buih buih pantai
Yang terus memecah berkeping keping
Terkena pasir dan karang
Mata itu yang berkaca kaca
Sembab meneteskan air mata
Karena tak kuasa
Hambamu ini yang lemah
Ya Allah
Sudilah pandang kami
Tunjukkanlah
Luruskanlah
Sucikanlah
Dalam naungan taqorub
Sunyi sepi terasa tak berdaya
Pasrah,
Hatiku berbisik
Yang tak kuasa ku ungkapkan
Ya Allah Ya rahman
Sujudku tersimpuh
Memangku lautan dosa
Beserta buih buih pantai
Yang terus memecah berkeping keping
Terkena pasir dan karang
Mata itu yang berkaca kaca
Sembab meneteskan air mata
Karena tak kuasa
Hambamu ini yang lemah
Ya Allah
Sudilah pandang kami
Tunjukkanlah
Luruskanlah
Sucikanlah
Rabu, 30 Juni 2010
Cinta dengan Setia
Cinta, cinta dan cinta, setiap orang di dunia ini pasti memiliki cinta walaupun itu setitik dalam hati, dan siapapun tak asing akan arti cinta, yah walupun itu mempunyai arti tergantung individu. Pi itulah cinta ada asam ada manis, tekadang juga pahit untuk di rasa. Ada orang berkata, cinta itu menyakitkan serasa tersobek sebek hati ini,mungkin ketika itu sedang sakit hati, tapi ada orang juga berkata lain, kalau cinta intu begitu indah, bagai angin dari hutan hijaunya cemara yang menerpa, mungkin karena orang itu sedang dirundung nikmatnya bercinta. Berbagi macam perbedaan orang memaknai cinta, tapi itulah cinta sekali cinta tetap cinta walupun nanti terasa pahit asam manisnya cinta, seseorang pasti mendambakan hadirnya cinta.
Ketika satu pasang klingking terikat sambil berkata, I love you aku cinta kamu sayang. Dengan hati yang
Ketika satu pasang klingking terikat sambil berkata, I love you aku cinta kamu sayang. Dengan hati yang
Selasa, 29 Juni 2010
Sukur
Teringat dalam perjalanan hidup ini yang telah berlalu, entah itu tiada syukur ataukah bermanfaat, berarti ataupun tidak. Seakan itu berjalan tanpa kendali kesana kemari, belok kanan kiri sesuka hati. Tak disadari ternyata ada karunia yang dititipkan dari sang Mulia. Seluruh bagian tubuh, ujung kepala sampai ujing kaki, semisal mata, tangan, dan kaki yang di ciptakan berpasang pasangan, yg tidak elok ketika hilang salah satunya. Kita pergunakan untuk apa semua itu, ataukah tangan itu dijulurkan untuk hal yang dolim, mata itu tertuju kemana, apa tertuju pada al qurankan yg suci.
Selain itu nikmat yang di karuniakan begitu istimewa berupa nyawa, masih bisa menghirup udara segar tia hari. Sendainya tubuh ini komplit, tapi nyawa itu tidak berada, akankah itu masih indah terasa. Yang adanaya hanya tubuh lunglai pucat terlihat. Oh Allah itu maha tahu atas segalanya, dimana keindahan itu.
Senin, 19 April 2010
Seklumit Terorisme
Tahun tahun tahun ini adanya permaslahan yang santer santernya di bicarakan oleh dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya yaitu terorisme. Banyak berbagai macam asumsi masyarakat dalam menanggapi permasalah terorisme yang merebak saat ini. Akan tetapi pendapat pendapat itu tidak semuanya benar, banyak yang berasumsi bahwa teroris itu dari agama islam, ajaran islam itu mengajarkan dan mendidik dalam radikalisme. Sebenarnya agama islam itu agama yang benar, mengajarkan ahlak yang mulia dan agama romhatan lil’alamin.
Kata Sayang Untukmu
Awal musim dingin khususnya di bumi cairo mesir, sekitar tanggal 22 pada bulan desember 2009. Pada hari itu bertepatan dengan hari ibu yang di peringati oleh masyarakt indonesia, yang memang hari ibu tersebut banyak di peringati di berbagai Negara yang tersebar di penjuru dunia, yang salah satunya tanah air tercinta Indonesia, Indonesia yang kaya akan budaya, safari dan baharinya. Walaupun sekarang banyak kasus entah itu budaya yang di bajak, pulau pulau yang di akui oleh Negara lain.
Kamis, 15 April 2010
"cerita konyol" Penyemangat Terselubung
Waktu menunjukkan 08.00 clt, turun dari arah saqoh sutuh lantai 5, tmpat ku tinggal di tajamu’ awwal yang tepencil dari komunitas masisir. Turun di awali dengan do’a bismillahi tawakaltu ‘alAllah, dalam hati berkata, huh semangat. Lambat ku tapaki anak tangga yg banyak, yah di niati sekalin olah raga, ahirnya sampai juga di bawah, tepat depan pintu gerbang imaroh, gerbang yang bergitu berat untuk di buka, greeek begitu bunyi pintu gerbang yang telah aku buka. Dan sinar hangat terik matahari menyinariku mengawali hari esok yang begitu terasa malas untuk memulai keseharianku. Keluar dari imaroh yang bewarna coklat berdiri kokoh, seklias kaya gupon ( rumah burung merpati ).
Langganan:
Postingan (Atom)