Kamis, 06 Oktober 2011

Qosos min Al-Hadits An-Nabawi


Judul Buku: Qosos min Al-Hadits An-Nabawi
Penulis:  Dr. Musa Sahin Lasyin
Tahun: 2007, Cetakan Pertama
Tebal: Terdapat 2 jilid, jilid pertama 671 halaman beserta daftar isi, dan jilid kedua    
           372 halaman beserta daftar isi.
Penerbit: Maktaba Iman

Ketika berbicara soal cerita, kisah atau menceritakan suatu terjadinya peristiwa. Belum tentu cerita dengan kredibilitas dan keotentikan yang terjamin, atau memberikan teladan dan baermanfat. Sepertihalnya masa kini, banyak sekali cerita cerita yang kurang bermanfaat, entah itu gosip para selebritas, dan cerita yang tidak bisa di pertanggungjawabkan. Lebih parahnya, itu sudah wajar menjadi konsumsi keseharian, dan sampai anak kecil tidak ingin ketinggalan, seakan itu menjadi top news. Sungguh miris sekali, karena seiring kemajuan zaman kisah kisah teladan, kurang menjadi perhatian lagi.
Akan tetapi bukan hanya masa kini saja, zaman dahulu juga sudah banyak adanya kisah yang tidak bisa di pertanggungjawabkan, kisah yang di buat hanya untuk propaganda dan yang bsersifat profokatif. Sehingga para Ulama dahulu giat dalam melakukan analisi, dan kritisasi untuk filterisasi mana berita yang benar benar kredibel dan layak untuk di konsumsi.

Sungguh kurang apresiasi kita, ketika tidak kembali mempelajari dan menuangkan kembali dalam referensi bacaan, dikarenakan para pendahulu kita yang sudi menyerahkan hidupnya untuk berkutat dalam dunia keilmuan. Oleh sebab itu perlu adanya revitalisasi semangat baca dan menghadirkan kembali sebuh referensi yang kaya akan hikmah. Seperti halnya yang di lakkukan oleh salah satu 'Ulama Universitas Al-Azhar, Dr. Musa Sahin Lasyin dalam bukunya yang berjudul Qosos min Al-Hadiz An-nabawi. Beliau ingin penambah literatur baca, yang serat akan hikmah, teladan, dan edukasi di tengah tenagah modersnisasi yang menggerus nilai nilai luhur. Dan dalam bukunya beliau juga mengatakan, di tengah banyakanya orang orang yang terlalu menyibukkan diri dengan cerita fiktif dan sinetron di layaer televisi dan cerita yang semakin marak dari pada memperhatikan buku buku religius dan edukatif.
Beliau, Dr. Musa Sahin yang lahir pada 6 april 1920 dan wafat pada 6 januari 2009, sejak kecil sudah mulai tekun dalan belajar, menunjukkan kecintaanya terhadap ilmu. Walaupun di lahirkan dari kluarga yang sederhana, tapi semangat beliau tidak pernah padam tebukti dengan menuntaskan hafalan Al-Qur'an. Di kemudian untuk menambah wawasan, mengikuti Ma'had Al-Azhar. setelah lulus Aliah dilanjutkan ke jenjang Universitas di fakultas Ushuluddin dan mendapat gelar LC pada tahun 1946, kemudian melanjutkan S2, dan memperoleh gelar MA di fakultas bahasa arab pada tahun 1948. Dan beliau memperoleh gelar doktor Tafsir dan Hadis juga di fakultas Ushuluddin pada tahun 1965. Sudah tidak diragukan lagi kompetensi beliau, ketika ingin menghadirkan sebuah buku yanga berjudul Qosos min Al-hadiz An-Nabawi. Didukung dengan penyajian yang apik, dengan menyertakan dalil yang diambil dari Al-Qur'an maupun Hadis, mengingat keduanya merupakan sumber pokok ajaran Islam, untuk menambah tingkat kredibilitas kisah yang disajikan.

Oleh karena itu Dr. Musa Sahin dalam bukunya terdapat kisah kisah yang terntunya sangat bermanfaat, penuh ibrah dan edukasi yang bersumber dari Hadis Nabawi. Diantaranya yaitu, sesuatu apa yang berhubungan dengan para Nabi Allah, kisah bagaimana sebelum diutusNya, bagaimana perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam menerima wahyu. Kisah bagaimana sebelum Nabi hijrah dan hijrahNya ke madinah, kisah pembangunan masjid kala itu dan sehubungan denganya baik itu sholat, i'tikaf dll. Selain itu juga terdapat Fiqih wanita melingkupi hukum hukum yang bersangkutan, semisal haid, nifas, aurotnya, perbedaan dalam melaksanakan ibadah antara laki laki dan perempuan, dll. Hingga kisah kisah Sohabat terdahulu tentang etika, moral, dan kefadilahannya.

Selain itu juga perlu diketahui bahwa Dr. Musa Sahin adalah doktor spesialis Tafsir & Hadis, beliau juga produktif dalam dunia penulisan, terbukti banyaknya  karya lain, seperti Sunnah wa Tasri', Sohih Bukhori fi Nudm Jadid, Taisir Tafsir An-nasfy fi Tafsir Al-Qur'an Al-Karim dan masih banyak lagi.






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar