"Lautan" buku kembali pasang, maka saatnya musim borong buku datang, karena Cairo International Book Fair kembali hadir, seiring perjalanan budaya intelektualitas dan peradaban. Memanjakan para peminat baca, dan meminatkan untuk membaca.
Mesir sebagi kiblat keilmuan, khususnya
dunia kesilaman dan juga salah satu pusat peradaban dunia, tentunya turut
berperan penting dalam sumbangsih budaya intelektual. Hal itu tercermin, banyaknya
ilmuan, penerbit dan banyak toko buku yang tersebar di ibu kota
Cairo , maupun
sekitarnya. Saya pun sangat takjub dengan budaya intelektualitas dan minat baca
yang sering di jumpai di sudut sudut jalan maupun sarana umum lainya.
Selain itu yang juga membuat saya takjub, ketika menghadiri Cairo International Book Fair, fenomena luar biasa yang baru kali pertama saya alami, sungguh terheran heran, karena area sebegitu luasnya terpenuhi dengan buku buku. Tentu hal itu belum pernah saya jumpai di negeri kitaIndonesia . Mungkin karena masih ada
tingginya kesenjangan sosial, etos baca yang lemah, banyaknya kemiskinan yang
mudah kita temui, dan sulitnya untuk mengakses pendidikan. Sehingga menjadi kian terpuruk dalam ketidak
tahuan, Semoga kedepanya, Indonesia
semakin membaik.
Selain itu yang juga membuat saya takjub, ketika menghadiri Cairo International Book Fair, fenomena luar biasa yang baru kali pertama saya alami, sungguh terheran heran, karena area sebegitu luasnya terpenuhi dengan buku buku. Tentu hal itu belum pernah saya jumpai di negeri kita
Cairo International Book
Fair, untuk pertama kali terselenggara pada tahun 1969, atas Menteri Kebudayaan
dan Organisasi Buku Umum Mesir, hal itu yang bertujukan untuk memajukan negara
Arab, dalam menegakkan lentera keilmuan, dan Mesir sendiri sebagai pelopornya. Sebegitu
megah dan besarnya acara ini, karena juga tercatat sebagai salah satu pameran buku
terbesar dunia. Bagaimana tidak area seluas 70,000 M berisikan gedung gedung
besar, yang terdiri dari afiliasi negara dengan kios kios atas nama penerbit
beserta buku bukunya dan sarana edukasi lainnya yang semua tersaji di situ.
Untuk tahun ini, tepatnya pada tanggal 22
januari 2012, Cairo International Book Fair resmi kembali dibuka, dan berakhir
pada tanggal 7 februari 2012 kemarin, yang bertempat di Cairo International
Fair Group, Nasr City. Acara agung kali ini terselenggara yang ke-43, dengan
menghadirkan 745 penerbit yang terdiri dari afiliasi negara, meliputi negara
negara Arab maupun luar negeri lainnya. Yang setahun lalu sempat gagal, karena
pengaruh revolusi. Dan pada tanggal 25-26 januari akan ada penutupan sementara,
karena adanya peringatan revolusi Mesir yang terjadi 25 januari 2011 setahun
silam.
Dulu rasa kecewa dan rindu akan suasana
fenomena Book Fair yang setahun lalu gagal, tentunya kini kembali terbayar. Karena
begitu teelihat antusiasme jutan pengunjung meliupiti warga Mesir dan para
pelajar dari berbagai negara, maupun warga negara lainnya yang memang sengaja
datang ikut memeriahkan, untuk mencari dan memborong berbagai macam buku yang
tersedia.
Selain itu Book Fair
juga terselenggara yang tidak kalah menariknya yaitu terdapat bebagai macam
acara menarik, semisal seminar, pameran seni, berbagi macam penghargaan, dan sekaligus
bisa bertemu langsung dengan para penulis. Juga tidak ketinggalan pula,
terdapat kios kios kafe yang siap memanjakan para penggunjung untuk bersantap
sembari beristirahat, setelah kelelahan mengarungi lautan buku.
Sungguh mengasikkan memang, ketika
menjajaki setiap lorong lorong bangunan, mengintip sana sini berbagai macam
judul buku menarik, mulai dari buku Islam, dari yang Turats hingga
kontemporer, buku umum entah itu sains, teknologi dan masih banyak lainnya. Dan
itu tidak akan selesai seharian untuk kita jajaki, butuh waktu yang cukup lama
untuk memilah milih dari semua pameran yang tersedia, karena yang jumlahnya
begitu banyak dan tempatnya yang begitu luas.
seru bangeeetttt. gak ada poto nya bro? Pengen banget liat tumpukan buku2nya.... seandainya di Indonesia ada yg kek gituan...
BalasHapusada ko, coba mba zasachi klik Gallery di atas :).
Hapus