(20/02/13)
Rabu sore bertempat di salah satu kediaman alumni pondok pesantren Krapyak di
Tajamu’ Awwal salah satu kawasan yang berada di ibu kota Cairo, mengadakan
peringatan Khoul KH. Ali Maksum yang ke-24. Dalam acara ini dihadiri Bapak
Muhammad Saifudin dan Bapak Ikhwani, selaku senior alumni Pondok Pesantren
Krapyak, dan para alumni yang berada di Mesir. Juga turut berpartisipasi para
alumni Pondok Pesantren Liroboyo, Tebu Ireng,
Matoli’ Kajen Pati, an dalam
acara Khoul ini.
Khoul
diadakan selain mengenang dan mendo’akan Kh. Ali Maksum juga sebagai ajang
silaturahmi antara alumni Krapyak yang tersebar di Cairo. Dan sebagai hormat
ta’dzim kami terhadap jasa-jasa mulia beliau yang telah banyak menginspirasi
hingga santrinya telah menyebar di penjuru nusantara bahkan dunia. Acara ini
diisi dengan hataman al-Quran, pembacaan Tahllil, Mau'idoh Hasanah yang
disampaikan oleh Bapak Muhammad Saifudin Ma. dan Bapak Ikhwani, kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah.
Bapak
Ahmad Ikhwani dalam maudzoh hasanah membuka dengan semangat intelektualitas. Beliau
yang tengah menempuh jenjang S3 al-Azhar bidang Hadits ini mengkaitkan sosok
KH. Ali maksum dengan salah satu perkataan dari Sayidina Umar RA,
"Ambillah sesuatu yang benar, dimana kebenaran itu berada". Kenapa
demikian, karena sikap dari pemikiran
KH. Ali Maksum yang begitu progresif. Tercermin ketika beliau menyampaikan
kepada santrinya, bacalah buku dari berbagai macam referensi, walaupun
buku-buku tersebut cenderung sedikit ekstrim atapun keras, seperti halnya
Sayiid Qutub, dll.
Kemudian
disambung dengang wajengan mauidzoh hasanah yang kedua oleh bapak Muhammad
Saifudin MA. Baliau yang juga tengah menempuh jenjang S3 dan sedang
menyelesaikan disertasinya di al-Azhar ini menambahi apa yang telah disampaikan
oleh bapak Ikwani. Selain pemikiran KH. Ali maksum yang progresif akan tetapi
beliau tidak suka orang so’ intelek, so’ prihatin, so’ rajin, dan so’ so’ yang
lain. Baliau tidak ingin, ketika terlalu rajin akan tetapi apatis terhadap
lingkungan, hidup yang seharusnya bersosial malah terbengkalai. Orang yang
terlalu rajin prihatin akan tetapi kebutuhan akan intelektualitas kurang.
Artinya apa, bahwa beliau ingin menyampaikan pesan moral kalau hidup itu butuh
keseimbangan, antara kebutuhan pribadi, sosial, lahir, dan batin.
Setelah
mauidzoh hasanah selesai, dilajutkan dengan solat Maghrib dan tidak lupa solat
ghoib yang ditujukan kepada almarhum Bapak KH. Bajuri Lc. Semoga amal ibadah
beliau diterima, diampuni dosa-dosanya, dan ditemptakan yang paling pantas
olehNya. Kemudian acara terahir ditutup dengan ramah tamah dan makan santap
bersama.
Sumber: Krapyak Ali Maksum
saya baru tau susunan acara hataman qur'an seperti itu. keren ya mas, kompleks sekali :)
BalasHapusyupz, dibagi per orang.. klo orangx bnyk ya bacanya bsa 1 juz ja, klo dikit bsa dpt brjuz2. pi klo dikit ornga bsa diakalin, bsa dbca d rumah masing2, trs ktka pas acara tingal nerusin. :)
BalasHapusAlhmdulillah, inilah bid'ah hasanan mahmudah :)
BalasHapusDisayangkan, saya tidak diundang dan kumpul bareng khatamanya :( tpi mudah2an disertakan doanya untuk kita semua :)
BalasHapus