Minggu, 24 Februari 2013

"Bumi Membiru Akibat Status Facebook"


Bumi kini “membiru”, mungkin langit terlihat biru disebabkan karena proses Rayleight Scattering atau hamburan cahaya, dimana cahaya matahari berbenturan dengan molekul gas dan partikel pertikel kecil dalam atmosfir bumi. Sedangkan matahari mempunyai paduan semua warna, dari merah, kunging, hijau, hingga ungu, akan tetapi dari sekian banyak warna, warna birulah yang mempunyai panjang gelombang yang rendah kemudian akan teraborsi lebih banyak dibandingkan dengan warna yang lain, sehingga warna biru yang dominan terlihat oleh mata. Saya disini bukanlah mau membahas teori ilmiah tentang kenapa langit membiru, tapi disini akan menceritakan uneg uneg yang sedikit menggelitik pikiran saya.

Kalau terjadinya proses langit biru seperti yang saya paparkan di atas, lalu apa sebab terjadinya bumi "membiru"..? ketika Mark Zuckeberg sorang pemuda berkebangsaan Amerika membuat situs jejaring sosial kemudian tidak disangka ternyata jejaring sosisal bernama Facebook yang didesain dengan dominan warna biru kini sanggup mewabah di seluruh penjuru dunia. FB (Facebook) yang kini layaknya virus, menjangkit ke semua kalangan bawah, menengah, hingga atas, dan dari anak anak, kaula muda, sampai orang tua. Dalam kehidupan sehari hari FB layaknya kebutuhan pokok, seakan magnet sehingga terasa belum makan makanan pokok kalau seharian belum membuka si laman biru.  

Memang pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial, bukanlah tunggal yang bisa berbuat apa apa dengan dirinya sendiri, kemudian dalam laman biru ini mempermudah seseorang bisa berinteraksi dengan ribuan orang dari penjuru dunia. Mungkin inilah salah satu faktor kenapa FB dapat sedemikian pesat penyebarannya disamping didukung dengan fitur fitur menarik masa kini. Dari sekian banyak fitur FB, status adalah salah satu yang sering banyak digunakan, bahkan mungkin bisa dikatakan wajib, sekan FB itu mati tanpa status.

Hal itu terbukti karena aktifitas status silih berganti selalu ramai menghiasi laman FB. Ketika seseorang mengupdate status, maka orang orang yang menjadi kerabat dalam FB akan turut berpartisipasi untuk memberikan like atau komentar, sehingga selain ramai status juga ramai notification dari komentar maupun likers. Dari sinilah status menjadi candu, kegemaran seorang untuk mengupdate status dengan latar belakang dan berbagai macam alasan masing masing, dari sekedar untuk menunjukkan keeksistensiannya dengan berbagi status berbau edukasi, sharing, dan curhat, menunagkan beberapa gelintir curahan hati kedalam status.

Sebagai politikus status digunakan menjadi alat perang dengan orasi orasi yang berbau politis, guna mendukung misi visi yang diusung. Entah hanya umbar janji supaya menarik simpatisan sebagai pencitraan atau menjadi bukti kerja dengan digunakan menjadi alat transparansi apa apa yang seharunsynta dilakukan ketika menjadi seorang politikus.

Seorang yang sedang galau, hatinya bagai sambal, sudah diuleg uleg pedas lagi. Rasanya berat kalau dipendam sendiri kemudian ngin mencurahkan isi hatinya, siapa tahu dapat solusi dari komentar komentar yang orang berikan. Tapi bagi mereka yang alay lebay, dengan seneaknya aja mengupdate status ta bermutu. semisal, ah saya lapar, nguntuk nih huammmmmm, dsb.

Kemudian bagi kalangan intelektual menjadikan status sebagai wadah menyalurkan ide kreatif edukatif, tukar pikiran, dan menyalurkan ilmunya. Di sini status menjadi nilai positif bagi para intelektual yang dapat memanfaatkan FB terutama status, supaya tidak terkungkung dalam buaian laman biru, sehingga status menjadi hal yang bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain. Dampak positif juga berimbas pada para pembaca setia, karena si pembaca bisa mengambil manfaat, tersalurkannya dan mendapat ilmu. Status seperti ini cenderung dinanti nanti, sebut saja tokoh Kyai sekaligus budayawan, Gus Mus dan Cak Nun, kemudian motifator kondang Indonesia Mario Teguh, Andrie Wongso, dll.

Begitu banyaknya aktifitas status Fb setiap harinya, dari sebagian orang orang diatas untuk menunjukkan eksitensinya, sehingga laman biru menjadi pekerjaan baru yang menyapa kemudian mengukuti alur menjamurnya FB dari semua kalangan di penjuru dunia, yang ingin mengupdate sekedar status atau bisa memanfaatkan laman tersebut. Lalu apa statusmu…?

2 komentar: