AsmaMu selalu bergema di sela
sela waktu, dan tidak mengenal waktu. Baik itu bersua melalui manusia manusia kecil,
dewasa, hingga tua. Dan juga tidak mau ketinggalan, semua ciptaan seraya turut
berdendang melantunkan AsmaMu, menyembah memuji dan bersujud padaMu. Allah Maha
Besar, Pengasih, Penyayang, dan Engkaulah segala Maha, hanya kepadaMulah
semuanya bertumpu, hanya kepadaMulah pujian pujian terseru. Semoga kita
senantiasa selalu menjadi hamba yang menghamba.
Waktu itu masih berbaju
putih, celana abu abu dan berkopiah hitam, berstatus pelajar tingkat Aliyah,
tepatnya di Pondok Pesantren
Krapyak Ali Maksum Yogyakarta.
Masa lalu yang selalu aku kenang, karena di situlah sumbangsing pesantren
dengan tercetaknya pribadi pribadi baik, membentengi dari pola pikir, dan
perlakuan yang negatif. Itu juga tidak luput dari dedikasi para kiai dan guru
guru, yang berjuang keras untuk mencerdaskan anak didiknya, untuknya aku
ucapkan banyak terimakasih. Begitu banyak kenangan tertulis mengisi
diary
Aliyah, karena hari hari silih berganti terisi dengan suasana baru dengan
pengalaman yang berbeda pula. Hal itu tercipta, karena suasana pesantern dengan
bertemunya berbagai macam karakter lingkugan atau teman santri, dengan tingkah
masing masing, entah itu lucu, serius, bahkan terkadang sedikit
"anarkis", dan tentu saja ada juga romantisme, karena romansa dengan
lawan jenis "santri putra dengan santri putri" selalu menjadi cerita
yang menarik untuk didengar, ya itulah namanya hidup berjamaah. Pasti akan
menemukan suatu hal yang baru, dan banyak perbedaan yang ada ada saja.