Tutur katamu sungguh menawan
Bagaikan air yang menetes
Di setiap batu batu hitam
Dan meresap dalam dinding hati
Lagi lagi lakumu itu contoh
Tetapi kenapa
Semua itu tertumpah oleh minyak
yang ketika itu tidak bisa harmonis
Mengapa, tutur lakumu
Baru sekarng terasa
Seandainya
Penyesaln itu terlukis di pintu depan
Sekarng, engkau telah meniti kehidupan baru
Di bumi jauh sana
Semoga engkau bahagia selalu.
Amin.
Jumat, 30 Juli 2010
Kamis, 22 Juli 2010
SUJUD
Tubuhku menengadah
Dalam naungan taqorub
Sunyi sepi terasa tak berdaya
Pasrah,
Hatiku berbisik
Yang tak kuasa ku ungkapkan
Ya Allah Ya rahman
Sujudku tersimpuh
Memangku lautan dosa
Beserta buih buih pantai
Yang terus memecah berkeping keping
Terkena pasir dan karang
Mata itu yang berkaca kaca
Sembab meneteskan air mata
Karena tak kuasa
Hambamu ini yang lemah
Ya Allah
Sudilah pandang kami
Tunjukkanlah
Luruskanlah
Sucikanlah
Dalam naungan taqorub
Sunyi sepi terasa tak berdaya
Pasrah,
Hatiku berbisik
Yang tak kuasa ku ungkapkan
Ya Allah Ya rahman
Sujudku tersimpuh
Memangku lautan dosa
Beserta buih buih pantai
Yang terus memecah berkeping keping
Terkena pasir dan karang
Mata itu yang berkaca kaca
Sembab meneteskan air mata
Karena tak kuasa
Hambamu ini yang lemah
Ya Allah
Sudilah pandang kami
Tunjukkanlah
Luruskanlah
Sucikanlah
Langganan:
Postingan (Atom)