Minggu, 29 April 2012
Salam Untuk Rembulan
sebenarnya aku ingin menyambut sinar bulanmu
melihat senyum purnamamu
tapi engkau masih berseliput awan
sehingga hanya sedikit membuatku tersenyum
sebenarnya malam ini aku juga ingin mendekapmu
supaya api ini menyala di jantungku
padahal malam begitu sunyi
tapi kenapa engkau masih enggan,
menampakkan senyummu, walau sebatas sabit
malam tolong sampaikan salamku ini
pada sang pemilik cahaya malam, rembulan
katakan, sudikah engkau menyapaku di lain malam
dan bawalah prajurit bintang bintangmu
supaya esok benar benar purnama
Labels:
Sastra
Selasa, 24 April 2012
Bangsa Kaya Ironi
banjir emas melanda bangsa
entah kemana mengalir tak bermuara
mejikuhibiniu gemah ripah loh jinawi
kini menjadi kelabu
ooooh indahnya pelangi itu, jika bisa kita nikmati
tapi kenapa indah di tempat lain...?
para jelata makan serba terhambat
para pejabat malah perang makan martabat
orang miskin rela mengais sisa
orang kaya hartanya sisa sisa
anak jalanan tidur berselimut angin malam beralaskan pasir
dengan besar hati,
rela bersinggung dengan gedung gedung angkuh
Labels:
Sastra
Jumat, 13 April 2012
Selembar Keindahan
Engkaulah Tuhan pencipta keindahan
tiada lain selain Engkau Maha Indah
dan tidak dapat mengindahkan selain Engkau yang Maha Indah
beribu keindahan yang telah Engkaun lukiskan
dari tinta tintaMu, dengan tipikal dan
tentunya dalam beragam manifestasi yang sangat luar biasa
kali ini aku jujur Ya Tuhan, Engkau perlihatkan keindahan itu
dalam beberapa hari ini
setelah melihat matanya yang elok
sebaris senyum manis bibirnya yanng merah
oooh, ternyata juga anggun
dan aku juga tahu dirimu lebih "suci" dari aku
menurutku, itulah manifestasiMu yang telah tertuang dalam selembar
lukiskan indah pada seseorang wanita
akupun sangat bersyukur, tida lain keindahan selain untuk di
nikmati
Ya Tuhan, izinkan aku untuk menikmati..
Tagamu' Awwal,
13-04-12.
Labels:
Sastra
Langganan:
Postingan (Atom)